PEMBANGUNAN DAERAH FGD Akhir RIPJ–PID, Langkah Kabupaten Banjar Perkuat Fondasi Iptek untuk Akselerasi Pembangunan Daerah

MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang, khususnya Bidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (PPI), menggelar Focus Group Discussion (FGD) akhir penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek Daerah (RIPJ–PID) Kabupaten Banjar, Jum’at (7/11/2025) di Aula Bauntung Bappedalitbang. Kegiatan strategis ini merupakan hasil kolaborasi dengan Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, dan dibuka langsung oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, didampingi Kabid PPI Nuri Ansyari.

Dalam sambutannya, Nashrullah menegaskan bahwa RIPJ–PID harus menjadi arah kebijakan berbasis bukti, bukan sekadar dokumen formalitas.

“Dokumen ini bukan hanya naskah akademik, tetapi harus menjadi panduan nyata bagaimana riset dan inovasi menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat pembangunan Kabupaten Banjar,” ujarnya. Ia berharap RIPJ–PID mampu memperkuat ekosistem riset daerah sekaligus mendorong daya saing produk unggulan lokal.

Tim Peneliti Uniska, yang diketuai Mardiana, diwakili Zacky,  dalam paparannya menjelaskan bahwa langkah penyusunan RIPJ–PID menggunakan pendekatan evidence based policy, mulai dari pemetaan kondisi wilayah, analisis data riset daerah, hingga perumusan peta jalan inovasi 2025–2029.

Ia menyampaikan bahwa dokumen ini mengusung tema “Penguatan Fondasi Riset dan Inovasi Daerah Dalam Memajukan Daerah”, selaras dengan visi Banjar Bumi Intan yang menitikberatkan pada penguatan sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata.

Selanjutnya Zacky, menjelaskan bahwa arah strategi disusun melalui gap analysis atau analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dan target yang diharapkan. “Kami memetakan tantangan dan peluang berbasis 6 ekosistem riset dan inovasi, kemudian menyusunnya menjadi roadmap yang realistis dan terukur untuk menjawab kebutuhan 5 produk unggulan daerah serta 5 prioritas pembangunan daerah,” jelasnya.

Sebagai moderator, Kabid PPI Nuri Ansyari menekankan pentingnya implementasi dari setiap rekomendasi kebijakan. “Dengan RIPJ–PID ini, ke depan kita ingin riset dan inovasi tidak berhenti di kertas, tetapi benar-benar menjadi solusi atas persoalan daerah dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.

RIPJ–PID nantinya akan menjadi landasan dua program induk daerah di bidang IPTEK, yakni Program Penelitian dan Pengembangan Daerah serta Program Riset dan Inovasi Daerah. Kegiatan FGD ditutup dengan sesi diskusi dan masukan strategis dari peserta, sebagai langkah finalisasi dokumen yang diharapkan menjadi kompas pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi di Kabupaten Banjar.

Acara dihadiri BRIDA Kalsel, BPKPAD, Disdik, DIsbudporapar, Dinkes, DPMD, Dinsos P#AP@KB, Disdukcapil, Satpol PP, DKPP, DPMPTSP, DKISP, Dishub, Dinas Pertanian, BPS Kabupaten BAnjar dan SKPD terkait lainnya(Ione/Brigade Bappedalitbang)


Komentar