
DKUMPP Tera Timbangan dan Alat Ukur Tinggi Badan di Puskesmas Paramasan
BANJAR, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar terus berupaya mempercepat penurunan stunting, dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) melakukan pengawasan pada Puskesmas Paramasan, Kecamatan Paramasan, Kamis (16/10/2025).
Melalui program Gerakan
Tera Ulang Antisipasi stunting Menuju Kabupaten banjar maju Mandiri Agamis
(Gelang Anting Manis) tim Bidang Kemetrologian dan Bina Usaha DKUMPP menyasar timbangan,
alat ukur tinggi badan dan set anthopometri yang sudah dibagikan oleh Dinas
kesehatan ke masing- masing Posyandu.
Standar
pemeriksaan dan pengujian mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal
Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Nomor 240 tahun 2023 tentang Syarat
teknis peneraan timbangan bukan otomatis.
Kepala DKUMPP
Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati menyampaikan bahwa program Gelang
anting Manis yang dilaksanakan timnya merupakan bentuk komitmen Dinasnya dalam
peningkatan sebaran layanan kemetrologian hingga ke pelosok.
“Kami
berkomitmen, layanan kemetrologian tidak hanya menyentuh kecamatan yang dekat
tapi juga dirasakan hingga kecamatan terjauh,” ujar Made.
Disamping itu,
program inovasi Gelang anting Manis yang dikawalnya sejak Tahun 2022 ini
merupakan bentuk konstribusi nyata DKUMPP dalam upaya percepatan penurunan
angka stunting di Kabupaten Banjar.
“Program ini
lahir mengingat angka stunting daerah yang masih sangat
tinggi. Sehingga kami merasa perlu mengambil peran dalam membantu
mempercepat penurunan angka stunting melalui standarisasi alat ukur tinggi
badan dan timbangan yang digunakan dalam pengukuran angka stuting” jelas
Made.
Berdasarkan Hasil
Pengujian yang dilakukan oleh timnya, Made menyebutkan bahwa jumlah alat ukur
tinggi dan timbangan yang diuji di wilayah Paramasan memiliki tingkat akurasi
yang baik, yakni di angka 89%.
“Mudah- mudahan
tingkat akurasi ini dapat dipertahankan seluruh kader posyandu dan puskesmas.
Karena penimbangan dan pengukuran tinggi merupakan muara terakhir
penentuan status stunting. Semoga standarisasi yang dilakukan berkontribusi
positif bagi penurunan angka stunting daerah,” tutup Made.