Dukung Percepatan Penurunan Stunting, DKUMPP Awasi UTTP Puskesmas di Martapura Barat

BANJAR, InfoPublik – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar kembali menggelar tera ulang terhadap alat ukur takar timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang digunakan di Fasilitas kesehatan Masyarakat di Kecamatan Martapura Barat, Rabu (15/10/2025).  

 

Tera ulang ini merupakan rangkaian Program Gerakan Tera Ulang Antisipasi stunting Menuju Kabupaten banjar maju Mandiri Agamis (Gelang Anting Manis) dengan menyasar alat ukur tinggi badan dan timbangan yang digunakan di posyandu seluruh desa dan Puskesmas, yang bertujuan untuk  memastikan alat ukur tinggi badan dan timbangan akurat, sehingga data berat dan tinggi  badan anak yang diperoleh benar. 

 

Petugas Gizi Puskesmas Kecamatan Martapura Barat, Kartika menuturkan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya peneraan ini.

 

“Melalui kegiatan ini, kami dapat mengetahui timbangan dari posyandu mana yang akurat dan mana yang tidak. Sehingga pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita juga tepat,” tutur Tika. 

 

Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati menyampaikan apresiasinya terhadap antusisme kader posyandu dan petugas puskesmas Kecamatan Martapura Barat.

 

“Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Bidang Kemetrologian yang bertugas di lapangan, ada 15 posyandu yang mengantarkan UTTP nya untuk ditera dan hanya ada 1 posyandu yang tidak berpartisipasi. ini merupakan suatu kolaborasi yang harus di apresiasi. Tingkat akurasi UTTP fasilitas Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Martapura Barat juga sudah bagus, yakni 73%,“ ungkap Made.

 

Disamping itu, Made Menjelaskan bahwa tingkat kesadaran kader dari semua posyandu merupakan modal penting dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Banjar. 

 

“Kader posyandu adalah ujung tombak dalam pengukuran tinggi badan dan penimbangan rutin dalam kasus stunting. Dan timbangan yang akurat memiliki peran penting untuk mendeteksi dini masalah gizi seperti stunting atau gizi buruk. Juga menentukan langkah penanganan yang tepat seperti pemberian imunisasi atau konseling gizi,“ tegas Made. 


Komentar