Dinas Pertanian Banjar Gelar Ubinan dan Panen di Desa Melayu Tengah
MARTAPURA, InfoPublik – Dinas Pertanian Kabupaten Banjar
(Distan) menggelar kegiatan ubinan dan panen perdana di areal persawahan
kelompok tani Setia Kawan, Desa Melayu Tengah Kecamatan Martapura Timur, Selasa
(9/9/2025).
Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pemantauan dan
evaluasi produksi tanaman pangan ini dihadiri secara langsung oleh jajaran
penyuluh dan petugas teknis pertanian setempat.
Hadir dalam acara tersebut Koordinator Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) Martapura Timur, Kasmawati beserta Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL), Mantri Tani dan POPT. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pendampingan
teknis yang berkelanjutan bagi petani di wilayah tersebut.
Dalam laporannya, Koordinator BPP Martapura Timur, Kasmawati
memaparkan sejumlah data hasil ubinan yang cukup menggembirakan. Kegiatan
ubinan yang dilakukan pada lahan seluas 1 Ha ini menggunakan varietas padi Siam
Selawi.
“Dari hasil sampling ubinan yang kami lakukan, diperoleh
sejumlah parameter yang baik. Jumlah rumpun mencapai 81, dengan jumlah anakan
produktif rata-rata sebanyak 31 anakan per rumpun. Sementara, jumlah bulir per
malai berada pada angka 210 butir,” jelas Kasmawati dengan rinci.
Dia melanjutkan, hasil timbangan ubinan menunjukkan angka
4,2 kilogram per petak contoh (ubin). Setelah dikonversi dengan faktor koreksi
kadar air gabah basah (25%), diperoleh hasil estimasi sebesar 5,6 ton per
hektar gabah kering panen (GKP).
“Dengan demikian, Produktivitas (Provitas) yang berhasil
dicapai pada lahan ini adalah 6,7 Ton GKP per hektar,” ungkapnya. Angka ini
tergolong tinggi dan menunjukkan tingkat keberhasilan budidaya yang optimal.
Angka provitas sebesar 6,7 Ton GKP per hektar ini
mengindikasikan bahwa penerapan teknologi budidaya, mulai dari penggunaan
varietas baik, pemupukan berimbang, hingga pengendalian OPT telah dilakukan
dengan sangat baik oleh kelompok tani Setia Kawan.
Kegiatan ubinan sendiri merupakan salah satu metode
pengumpulan data pertanian. Metode ini dilakukan dengan memanen contoh tanaman
(biasanya seluas 2,5 m x 2,5 m atau 4 m x 4 m) yang dipilih secara acak di
tengah hamparan. Hasilnya kemudian dikonversi untuk memperkirakan hasil panen
secara keseluruhan per hektar. (Brigade Distan Syaripuddin) 
                