Cegah Karlabun, Distan Banjar Bekali 50 Petugas dengan Ilmu Padamkan Api



Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar serius dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan. Mereka mengadakan pelatihan lanjutan untuk brigade kebakaran lahan dan kebun (Karlabun) serta kelompok tani peduli api (KTPA) di halamannya, Kamis (14/8/2025). 

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 50 peserta, terdiri dari 28 anggota KTPA, 10 anggota Brigade Distan, dan 12 perwakilan dari perusahaan perkebunan. Berbeda dari hari pertama yang fokus pada teori, hari kedua kegiatan dipenuhi dengan praktik memadamkan api sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Para peserta terlihat antusias saat mempraktikkan cara memadamkan api yang benar. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menguji keahlian mereka. Ada yang bertugas menyalakan mesin pompa, membawa selang, hingga menyemprotkan air ke titik api. Sebagian peserta lainnya menggunakan alat sederhana seperti semprotan dan flapper api untuk memadamkan api.

Imam Suyadi narasumber dari Daops Manggala Agni Kalimantan V / Banjar, mendemonstrasikan secara detail cara penggunaan berbagai alat pemadam kebakaran. Ia juga memaparkan secara rinci teknik yang efektif untuk memadamkan api.

Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Imelda Rosanty menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali para petugas dan anggota kelompok tani dengan kemampuan yang mumpuni.

"Selama dua hari kita telah melaksanakan pelatihan, satu hari teori dan satu hari praktik langsung di lapangan. Harapan kami, ilmu yang didapat bisa diaplikasikan," ujar Imelda saat menutup kegiatan.

Imelda juga menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana kebakaran. "Kita tidak berharap adanya musibah kebakaran, akan tetapi kita siapkan dulu orangnya untuk memadamkan api nanti," tegasnya.

Di akhir acara, seluruh peserta menerima sertifikat sebagai tanda selesainya pelatihan dan melakukan sesi foto bersama dengan jajaran Distan Banjar.
(Brigade Distan Syaripuddin)


Komentar