Distan Banjar Gelar Sosialisasi Pengolahan Lahan Tanpa Bakar di Simpang Empat

MARTAPURA, InfoPublik - Upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Banjar terus digalakkan. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar, melalui Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian menggelar sosialisasi pengolahan lahan tanpa bakar Tahun 2025 di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Simpang Empat, Selasa (22/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi petani mengenai teknik pengolahan lahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diantaranya mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi akibat praktik pembakaran saat pembukaan atau pengolahan lahan pertanian, yang berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Sosialisasi dihadiri Kepala Dinas Pertanian Banjar Warsita, Kepala Bidang Pengendalian dan Penaggulangan Bencana Pertanian Imelda Rosanty, Kepala Seksi  Perlindungan  Perkebunan Abdur Rafik beserta staf, Koordinator Balai dan Penyuluh Pertanian Simpang Empat.

Kadistan Banjar, Warsita dalam sambutannya menekankan pentingnya perubahan pola pikir petani dari kebiasaan membakar lahan. 

"Praktik pembakaran lahan mungkin terasa mudah dan cepat, namun dampaknya sangat merugikan bagi lingkungan dan kesehatan kita bersama. Asap yang dihasilkan mencemari udara, mengurangi kesuburan tanah dalam jangka panjang, dan yang paling kita khawatirkan adalah risiko kebakaran besar yang sulit dikendalikan," jelas Warsita. 

Melalui sosialisasi ini, kami ingin memperkenalkan cara-cara pengolahan lahan yang lebih baik, yang justru akan membuat tanah kita semakin subur dan hasil panen lebih melimpah," ujar Warsita.

Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Imelda Rosanty menjelaskan berbagai metode pengolahan lahan tanpa bakar yang bisa diterapkan. Menganjurkan teknik pengolahan lahan tanpa bakar yang dapat menjaga dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah, sehingga tanah menjadi lebih subur secara alami.

"Kami memperkenalkan teknik-teknik seperti pengolahan tanah minimal. Metode ini tidak hanya mengurangi risiko kebakaran, tetapi juga terbukti efektif meningkatkan kesuburan tanah," jelas Imelda.

Para peserta sosialisasi tampak antusias mengikuti pemaparan materi dan sesi diskusi. Banyak petani yang mengajukan pertanyaan mengenai implementasi teknik-teknik baru tersebut di lahan mereka. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Banjar, demi masa depan lingkungan dan kesejahteraan petani yang lebih baik.(Brigade Distan Syaripuddin) 


Komentar