RSUD Ratu Zalecha Terima Kunjungan Tim PKKA-PRO UGM

MARTAPURA, InfoPublik – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura kembali menjadi lokasi strategis dalam penguatan penelitian kesehatan nasional. Kali ini, giliran Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) yang hadir dalam kegiatan Site Monitoring Visit (SMV) untuk meninjau pelaksanaan program penelitian kesehatan anak yang sedang berlangsung di RSUD Ratu Zalecha, Kamis (3/7/2025).

 

Tim PKKA-PRO UGM yang hadir dalam kunjungan ini terdiri dari tiga narasumber utama, yaitu: Prof. Dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D, seorang ahli farmakologi klinik dengan pengalaman panjang dalam riset dan regulasi obat anak, Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan dan peneliti senior di bidang kesehatan anak, serta dr. Tania Prima Auladina, peneliti muda yang fokus pada monitoring dan implementasi riset lapangan.

 

Kegiatan ini dilaksanakan di aula lantai dua gedung utama RSUD Ratu Zalecha Martapura, yang dihadiri oleh jajaran manajemen rumah sakit, dokter, perawat, tim penelitian lokal, serta staf pendukung lainnya.

 

Mewakili Direktur Rumah Sakit, H. Ramadhansyah, selaku Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan UGM kepada RSUD Ratu Zalecha sebagai mitra penelitian.

 

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa rumah sakit daerah seperti kami tidak hanya menjadi pusat layanan, tetapi juga bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan. Kami berharap proses monitoring ini bisa memberikan masukan dan penguatan terhadap mutu pelaksanaan penelitian di lapangan,” ujarnya.

 

Kegiatan SMV ini bertujuan untuk melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan penelitian yang melibatkan pasien anak-anak di RSUD Ratu Zalecha, mulai dari proses rekrutmen subjek, pencatatan data, dokumentasi etik, hingga kepatuhan terhadap protokol penelitian.

 

Tim monitoring juga berdiskusi intensif dengan tim peneliti lokal terkait berbagai tantangan teknis yang dihadapi, seperti konsistensi pencatatan data, validasi hasil pengukuran, serta kendala dalam logistik dan komunikasi dengan orang tua pasien.

 

Dalam sesi pemaparan, Prof. Jarir menekankan pentingnya peran rumah sakit daerah dalam memastikan bahwa penelitian anak di Indonesia bisa mewakili konteks populasi secara luas.

 

“Penelitian anak yang baik tidak hanya dilakukan di rumah sakit besar di kota-kota besar. RSUD seperti Ratu Zalecha memiliki peran penting karena langsung bersentuhan dengan realitas masyarakat,” tegasnya.

 

Sementara itu, dr. Ida Safitri menambahkan pentingnya komitmen etika dalam penelitian anak. Ia mengingatkan bahwa anak bukan hanya subjek penelitian, melainkan manusia dengan hak yang harus dijaga.

 

“Kepedulian kita terhadap protokol dan persetujuan orang tua bukan formalitas, tapi bagian dari perlindungan terhadap generasi mendatang,” tuturnya.

 

Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyatakan harapannya agar kerja sama ini tidak hanya berhenti di satu proyek, melainkan berlanjut dalam berbagai bentuk kolaborasi antara institusi akademik dan fasilitas layanan kesehatan daerah.

 

Dengan kegiatan ini, RSUD Ratu Zalecha Martapura sekali lagi menegaskan perannya sebagai rumah sakit yang tidak hanya fokus pada pelayanan kuratif, tetapi juga mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan kesehatan masyarakat berbasis bukti. (Brigade Humas Raza)


Komentar