
Bappedalitbang Hadiri Seminar Kajian Corporate Farming Strategis Tranformasi Sektor Pertanian
BANJARBARU, InfoPublik - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar kembali mendapat kepercayaan untuk menghadiri Seminar Proposal Kajian yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (24/4/2025).
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris BRIDA Kalsel Hadi Safitri, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya tema kajian, yaitu "Pengembangan Corporate Farming dalam Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan".
"Corporate Farming merupakan salah satu strategi transformasi sektor pertanian yang dapat memperkuat posisi petani sebagai pelaku utama usaha tani berbasis kelembagaan yang profesional dan berbadan hukum serta solusi jangka panjang dalam mengatasi keterbatasan skala ekonomi petani kecil dan menumbuhkan daya saing," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Peneliti BRIDA Kalsel, Siska Fitriyanti bersama tim memaparkan latar belakang kajian yang menyoroti masih rendahnya nilai tukar petani (NTP) Kalimantan Selatan dibandingkan rata-rata nasional, dominasi tengkulak dalam rantai pasok dan lemahnya efisiensi usaha tani.
Menurut Siska, manfaat utama dari skema Corporate Farming ini antara lain peningkatan produktivitas melalui teknologi pertanian modern, efisiensi penggunaan sumber daya, stabilitas harga dan pasar, serta pemberdayaan petani melalui akses ke pembiayaan, teknologi, dan pasar yang lebih luas.
Namun, ia juga menyoroti pentingnya memahami persepsi petani dan kesiapan pemerintah daerah sebagai faktor krusial keberhasilan implementasi kebijakan ini.
Dalam kajiannya, tim peneliti juga memaparkan hasil studi implementasi Corporate Farming di berbagai daerah seperti Kebumen, Bantul, dan Madiun yang menunjukkan keberhasilan skema ini dalam meningkatkan pendapatan dan efisiensi usaha tani melalui kolaborasi antar petani, pemerintah dan swasta.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (PPI) Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nuri Ansyari menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap kajian ini.
“Kabupaten Banjar menjadi salah satu lokus dalam penelitian ini. Kami melihat potensi besar untuk menerapkan model korporasi petani, terutama dengan karakteristik pertanian kami yang dominan pada skala kecil dan masih bersifat tradisional,” ungkapnya.
Ia berharap kajian ini dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan berbasis data untuk memperkuat kelembagaan petani di Kabupaten Banjar.
“Kami berharap hasil dari kajian ini mampu membuka jalan bagi percepatan transformasi pertanian melalui Corporate Farming yang berpihak pada kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan daerah,” tutup Nuri.
Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian BRIDA Kalsel yang dijadwalkan akan berlanjut hingga seminar akhir pada Oktober 2025 mendatang. Harapannya, skema yang dihasilkan akan menjadi model pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan dan inklusif di Kalimantan Selatan.(Ione/Brigade Bappedalitbang)