Dinkes Gelar Pertemuan Koordinasi Lintas Program Tingkat Kabupaten Banjar

Martapura, infoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar melalui Bidang P2P melaksanakan Kegiatan Pertemuan Koordinasi Lintas Program Tingkat Kabupaten Banjar, di Agrowisata Pondok Lima Martapura, Senin (19/9/2022).

Dalam melaksanakan semua kegiatan, perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi antara pelaksana program, lintas upaya dan lintas sektor. 

Agar kegiatan dapat berjalan dan mendapat dukungan tidak saja dari lingkup Bidang P2P akan tetapi meliputi semua lintas program di Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan lintas sektor dalam wilayah Kabupaten Banjar sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tentunya sesuai harapan sehingga apa yang diinginkan tercapai.

Dengan melakukan kegiatan koordinasi lintas program ini diharapkan nantinya terjalin kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk memastikan semua terduga TB yang ada di masyarakat dapat terdeteksi secara dini sehingga pada akhirnya nanti penyakit TB tidak menjadi masalah lagi di Kabupaten Banjar.

Tuberkulosis (TBC)  atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia.

Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.

Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.

TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.

Hadir Kabid P2P, Kasi P2PM, Puskesmas terkait, Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIa Martapura dan Konsorsium yang bergerak pada penanggulangan TB (STPI Penabulu). (IP Kab. Banjar/Brigade Dinkes)


Komentar